Kamis, 02 September 2010

Analisis Situs E-Commerce Ford Motors

A.    Pengertian E-Commerce
E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Berdasarkan partner transaksinya, e-commerce dapat diklasifikasikan  sebagai berikut:

Gambar 1. Klasifikasi e-commerce berdasarkan partner transaksinya
1.    Business-to-Business (B-to-B), Yaitu pertukaran produk, jasa, atau informasi di antara entitas bisnis.
2.    Bussiness-to-Consumer (B-to-C), Yaitu e-commerce yang di dalamnya terjadi pertukaran produk, informasi, dan jasa di antara konsumen dan lembaga bisnis dalam hubungan perdagangan retail.
3.    Bussiness-to-Government (B-to-G), Yaitu e-commerce yang di dalamnya terjadi pertukaran produk, informasi, dan jasa di antara lembaga bisnis dengan agensi pemerintah secara on-line
4.    Bussiness-to-Peer Networks (B-to-P), Beberapa aplikasi e-commerce terhubung ke peer networks. Contohnya pada aplikasi Napster yang menyediakan fasilitas untuk memungkinkan peer networking.
5.    Consumer-to-Bussiness (C-to-B), Merupakan pertukaran produk, informasi, atau jasa dari individu ke lembaga bisnis.
6.    Consumer-to-Consumer (C-to-C), Pada kategori ini para konsumen berinteraksi secara langsung dengan konsumen lainnya.
7.    Consumer-to-Government (C-to-G), Dalam kategori ini konsumen menawarkan produk, informasi, atau jasa ke pemerintah.
8.    Government-to-Bussiness (G-to-B), Atau juga disebut sebagai e-government yaitu pertukaran informasi, jasa, atau produk di antara pemerintah dengan organisasi bisnis.
9.    Government-to-Consumer (G-to-C), Pemerintah melalui websitenya menawarkan informasi, form, dan fasilitas untuk mengatur transaksi dengan individu, contohnya adalah fasilitas pembayaran pajak on-line.
10.    Government-to-Government (G-to-G), Transaksi G-to-G di dalam sebuah negara menghubungkan pemerintahan lokal dan juga dengan pemerintahan internasional. Misalnya di Uni Eropa yang telah memulai membangun strategi untuk terhubung antar sistem nasional yang berbeda di negara-negara anggotanya.
11.    Government-to-Peer Network (G-to-P), Belum terdapat contoh yang nyata pada kategori ini.
12.    Peer-to-Peer Nerwork (P-to-P), Aplikasi e-commerce P-to-P memungkinkan pengguna dapat menggunakan internet untuk saling bertukar data dengan pengguna lainnya secara langsung atau melalui sebuah server perantara.
13.    Peer Network-to-Consumer (P-to-C), Yaitu di mana peer networks menawarkan layanan kepada konsumen yang menjadi bagian dari peer networks.
14.    Peer Networs-to-Government (P-to-G), Kategori ini belum digunakan. Modelnya hampir sama dengan P-to-B, hanya saja pemerintah yang menjadi pihak penerima transaksi.
15.    Peer Network-to-Bussiness (P-to-B), Peer networks menyediakan sumber daya ke lembaga bisnis.


B.    Keunggulan Kompetitif E-Commerce

Menurut Philip Evans dan Thomas S.Wurster, perkembangan e-commerce dewasa ini adalah generasi kedua dari electronic commerce. Generasi pertama adalah sekedar perdagangan dengan melalui e-mail biasa. Generasi pertama lebih bersifat coba-coba sedangkan generasi kedua lahir setelah terbukti bahwa generasi pertama berhasil diluar dugaan semula. Dalam perdagangan fisik yaitu perdagangan konvensional, jika Anda ingin mencari dan membeli baju misalnya Anda perlu mencari dan memilih di antara berbagai toko di berbagai tempat yang dapat sangat melelahkan disamping memakan biaya dan waktu, sulit dan tetap tidak akan lengkap. Untuk itu pembeli terpaksa mengharapkan bantuan para pengecer untuk menyempitkan pilihan baju yaitu di antara yang dipajang dan dijual di toko mereka saja. Jadi salah satu jasa mereka yang diberikan kepada para pembeli adalah membantu mencarikan (navigation) atau memilih barang. Dalam e-commerce, tugas pencarian diberikan oleh internet dimana pembeli dapat mencari jenis barang dari kemungkinan yang lebih banyak, dalam waktu yang jauh lebih cepat, dengan cara lebih mudah, tidak melelahkan dan praktis tanpa biaya. Jadi salah satu keunggulan kompetitif dari internet adalah memberikan navigasi yang lebih cepat, lebih lengkap, lebih nyaman dan lebih murah. Navigasi ini memiliki 3 dimensi jasa, yaitu :
a)    Jangkauan (reach), Jangkauan adalah mengenai akses dan hubungan. Dari segi produsen ini berarti berapa besar dan berapa banyak pelanggan yang dapat dijangkau dan berapa jenis barang yang dapat ditawarkan. Dari segi pelanggan jangkauan dapat berarti berapa banyak pilihan barang yang tersedia dan berapa mudah mengetahui hal tersebut. Jangkauan adalah suatu hal yang sangat membedakan antara bisnis elektronik dan bisnis fisik dan merupakan keunggulan kompetitif utama dari e-commerce sampai saat ini.
b)    Afiliasi (affiliation), Yang dimaksud dengan afiliasi di sini adalah keberpihakan pada suatu pihak. Yang ini memang tidak begitu nyata pada bisnis fisik tetapi mulai tampak pada bisnis elektronik. E-commerce cenderung untuk ‘lebih berpihak’ pada konsumen disbanding dengan bisnis fisik karena perkembangan teknologi informasi yang digunakan justru meningkatkan jumlah dan mutu informasi dan juga keterbukaan. Ini tentu saja lebih menguntungkan para pelanggan. Pelanggan akan lebih ‘berkuasa’ daripada produsen dibandingkan masa perdagangan fisik. Pada gilirannya, afiliasi ini akan merupakan keunggulan kompetitif pula bagi para produsen.
c)    Kekayaan(richness), Kekayaan adalah kedalaman dan keterincian informasi mengenai barang atau jasa yang dapat diberikan oleh produsen kepada para pelanggan ataupun juga kedalaman dan keterincian informasi yang dapat dikumpulkan mengenai para pelanggan. Dalam E-commerce, perusahaan pada saat ini memang belum berkompetisi penuh mengenai kekayaan informasi ini, namun diperkirakan akan merupakan salah satu keunggulan kompetitif yang besar di kemudian hari. Kekayaan informasi ini makin lama makin berkembang dan makin lengkap.


C.    E-Commerce Pada Ford Motors
Ford Motors adalah salah satu dari tiga perusahaan manufaktur otomotif terkemuka di Amerika Serikat. Guna mengurangi biaya layanan dan mendatangkan lebih banyak bisnis melalui web Ford bekerja sama dengan para pesaingnya di pasar AS GM dan Chrysler untuk menetapkan apa yang kemudian dikenal sebagai amp quot Otomotif Jaringan Exchange amp quot ANX sertifikat. Protokol ditujukan untuk memberikan standar komunikasi yang bersatu melalui Internet untuk memungkinkan pemasok untuk menyediakan teknologi umum bagi semua produsen. Selain itu Ford berfokus pada pembuatan informasi mengenai situs web lebih mudah diakses dan bermanfaat dengan menjalankan sebuah tim untuk mengelola proses menambahkan dan memperbarui informasi.
Pada awal tahun 1999, Ford mengumumkan strategi e-commerce yang terintegrasi, dengan tujuan menciptakan sebuah antarmuka antara pelanggan, dealer, vendor dan bahkan para pesaing. Analisis SWOT dipelajari untuk pengembangan strategi, serta peluang keberhasilan strategi tersebut. Dengan keinginan Ford bergeser dari? Dealer-sentris? 'Jual ke?? Konsumen-sentris' menjual, kami melihat ciri khas dari pelanggan online dan cara dealer bisa menemukan kembali diri mereka untuk tetap relevan dalam industri otomotif berubah. Pencarian tujuan Ford untuk menjadi konsumen terkemuka di dunia perusahaan yang menyediakan produk otomotif dan jasa telah memaksa Ford ke dalam strategi e-commerce terintegrasi dalam menghubungkan dengan konsumen melalui berbagai media kontak yaitu layanan-layanan Ford otomotif yang terkait. (Mis. Hertz, Ford Kredit dan Kwik Fit) Ford juga dibahas keunggulan kompetitif-nya melawan penantang dia untuk tetap di jalur dari visi-nya: "Untuk menjadi konsumen terkemuka di dunia perusahaan untuk produk otomotif dan jasa". Untuk tujuan ini, Ford, seperti perusahaan otomotif lainnya, menerapkan e-commerce untuk mempercepat koneksi ke konsumen. James Yost, wakil presiden Ford memperkirakan bahwa sedikitnya 60% dari orang-orang yang datang ke showroom Ford mempunyai informasi yang mereka dapatkan dari Internet. Beberapa dari itu, tentu saja, telah datang dari Ford atau situs web dealer Ford. Tapi di mana pun itu berasal, itu telah mengubah hubungan antara dealer dan pelanggan. "Di masa lalu, dealer-lah yang memiliki semua informasi. Sekarang dealer, bukan menjadi sumber informasi, telah menjadi penolong konsumen," kata Yost." Semua melalui industri, aset pengetahuan akan dihargai lebih dari aset fisik.
Untuk itu, Ford menginginkan Internet sebagai sarana untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Pada akhir bisnis-ke-bisnis, Ford telah menandatangani sebuah konsorsium-berbasis web dan persediaan suku cadang dengan General Motors, Nissan, Daimler-Chrysler dan Renault disebut Covisint. "Rantai suplai yang terlalu banyak perantara. Ini akan membuat untuk efisiensi besar," kata Yost. Sudah, ia menambahkan, Ford telah melihat suatu penurunan harga 18% untuk suku cadang dan perlengkapan.

Tapi ujian yang sesungguhnya adalah di masa depan, ketika konsumen mulai menuntut mobil langsung dari pabrik. "Internet dapat menurunkan harga mobil, tetapi yang lebih penting, ini akan mengubah cara orang membeli," kata Yost. "Mereka akan ingin personalisasi, bukan hanya sesuatu dari rak ini akan turun ke seberapa cepat kami dapat menyediakan itu. Pengguna akhir harus cukup fleksibel dalam desain dan rekayasa sehingga setiap pelanggan dapat memiliki pilihan dalam pemesanan." Yost berpikir akan selalu ada dealer, jika hanya sebagai ruang pamer. "Mobil adalah pembelian emosional Orang-orang masih ingin menendang ban, untuk mengemudikan mobil. Kita mungkin memiliki model sedikit lebih banyak, yang sebenarnya hal yang baik, karena terlalu banyak persediaan berarti menjual mobil kurang dari keuntungan." Tapi semua itu akan menguntungkan konsumen juga. Dia tidak akan cenderung untuk membeli mobil ia tidak benar-benar ingin hanya karena beberapa dolar dari dan di tempat parkir. Pada analisis terakhir, kita tidak lagi hanya ingin untuk menjual mobil, tapi untuk memiliki pelanggan jangka panjang untuk semua layanan mobil Kami bermaksud untuk menggunakan e.-commerce untuk mencapai itu."

Referensi
1.    http://www.oppapers.com, diakses tanggal 30 Agustus 2010
2.    http://knowledge.wharton.upenn.edu, diakses tanggal 30 Agustus 2010
3.    http://sakti-nurekhasakti.blogspot.com, dipost oleh: NUR EKA SAKTI, 17 November 2009
4.    http://www.cars-sale.co.cc/cars-penghemat-bensin-motor-ford-motor-company-studi-kasus/, diakses tanggal 30 Agustus 2010
5.     http://ardhiblog.blog.uns.ac.id, dipost oleh: Ardhi Wijayanto, 08 September 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar