Jumat, 24 September 2010

Meningkatkan Proses Pengambilan Keputusan

A.    Sistem Informasi dan Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dalam bisnis biasanya terbatas pada pihak manajemen. Namun demikian saat sekarang ini karyawan golongan rendah juga bertanggung jawab atas beberapa keputusan. Hal ini disebabkan karena sistem informasi membuat informasi menjadi tersedia untuk golongan yang lebih rendah dalam bisnis.
Jenis Keputusan

Terdapat beberapa tingkatan dalam suatu organisasi, setiap timgkatan mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda untuk membantu dalam pengambilan keputusan dan tanggung jawab atas jenis-jenis keputusan yang berbeda. Keputusan diklasifikasikan sebagai keputusan terstruktur, semistruktur, dan tidak terstruktur (lihat Gambar 1).



Gambar 1. Kebutuhan Informasi dari kelompok-kelompok pengambil keputusan utama dalam perusahaan

Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision), adalah keputusan yang pengambil keputusannya harus memberikan penilaian, evaluasi, dan pengertian untuk memecahkan masalahnya. Setiap keputusan ini adalah baru, penting, dan tidak rutin, dan tidak ada pengertian yang dipahami benar atau prosedur yang disetujui bersama dalam pengambilan keputusan.

Keputusan terstruktur (structured decision), kebalikan dari keputusan tidak terstruktur, sifatnya berulang dan rutin, dan melibatkan prosedur yang jelas dalam menanganinya, sehingga tidak perlu diperlakukan seakan-akan masih baru.

Keputusan semiterstruktur (semi structured decision), yaitu yang hanya sebagian masalahnya mempunyai jawaban yang jelas tersedia dengan prosedur yang disetujui bersama.

Proses Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah proses yang melibatkan banyak langkah, Simon (1960) menyatakan ada empat tahapan berbeda dalam pengambilan keputusan, yaitu: kecerdasan, rancangan, pilihan, dan implementasi (lihat Gambar 2).


Gambar 2. Tahapan pengambilan keputusan

Kecerdasan (intelligence), terdiri atas menemukan, mengidentifikasi, dan memahami masalah yang terjadi pada organisasi – mengapa masalah itu terjadi, dimana, dan akibat apa yang dialami perusahaan.  

Rancangan (design), melibatkan identifikasi dan pencarian berbagai solusi masalah.  

Pilihan (choice), adalah tentang memilih alternatif solusi yang ada.  

Implementasi (implementation), adalah tentang membuat alternatif yang dipilih dapat bekerja, dan tetap mengawasi seberapa baik kerja solusi tersebut.


B.    Sistem Informasi dan Pengambilan Keputusan

Ada empat jenis sistem untuk mendukung keputusan yang berbeda jenis dan tingkatannya, yaitu: sistem informasi manajemen (SIM), sistem pendukung keputusan (DSS), sistem pendukung eksekutif (ESS), dan keputusan pendukung kelompok (GDSS).

Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM memberikan laporan rutin dan rangkuman dari data transaksi (transaction processing system – TPS) kepada manajer menengah dan manajer operasional untuk memberikan jawaban atas masalah keputusan yang tersetruktur dan semistruktur.

SIM memberikan laporan kinerja terbaru perusahaan kepada manajemen tingkat menengah yang digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan bisnis dan memprediksi kinerja di masa depan.
Tujuan utama dari sistem tingkat ini adalah untuk menjawab pertanyaan rutin dan untuk melacak arus transaksi yang melalui organisasi.

Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System – DSS)

DSS menunjang pembuatan keputusan yang tidak rutin untuk manajemen tingkat menengah. Sistem ini berfokus pada masalah yang unik dan cepat berubah, dimana prosedur untuk mendapatkan solusi belum tentu ditentukan sebelumnya.

DSS menyediakan model analisis atau perangkat analisis data berukuran besar kepada manajer menengah yang menghadapi situasi keputusan semistruktur.

Komponen-komponen suatu DSS diantaranya adalah basis data untuk analisis dan query; sistem peranti lunak dengan banyak model, penggalian data dan perangkat analitis lainnya, serta antarmuka pengguna (lihat Gambar 3.)


Gambar 3. Gambaran umum sistem pendukung pengambilan keputusan

Sistem Pendukung Eksekutif (Executive Support System – ESS)

Para manajer senior membutuhkan sistem yang menangani permasalahan strategis dan pergerakan jangka panjang, baik pada perusahaan dan pada lingkungan eksternal. ESS membantu manajemen senior dalam membuat keputusan ini. ESS menangani keputusan tidak rutin yang membutuhkan penilaian, evaluasi, dan pendekatan karena tidak terdapat prosedur yang disetujui untuk mencapai solusi.

ESS dirancang untuk menggabungkan data tentang kejadian eksternal, seperti hukum pajak yang baru atau pesaing, tetapi sistem ini juga menggambarkan rangkuman informasi dari SIM dan DSS internal. Sistem ini menyaring, memadatkan, dan melacak data penting, menampilkan data dengan kepentingan terbesar bagi manajer senior.

Gambar 4. Model sistem pendukung eksekutif

Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (Group Decision Support System – GDSS)

GDSS adalah sistem interaktif berbasis komputer yang digunakan untuk memfasilitasi penyelesaian masalah tidak tersetruktur oleh sekelompok pengambil keputusan yang bekerja sama sebagai satu kelompok.

Peranti lunak GDSS awalnya dikembangkan untuk rapat-rapat yang semua pesertanya berada di ruamg yang sama, tetapi sekarang juga dapat digunakan untuk rapat jaringan yang para pesertanya tersebar dibeberapa lokasi. Peranti lunak GDSS mencakup hal-hal berikut: kuesiner elektronik, perangkat brainstorming elektronik, pengorganisasian ide, perangkat koesioner, perangkat pemungutan suara atau penentuan prioritas, perangkat identifikasi dan analisis pihak yang berkepentingan, perangkat pembentukan kebijakan dan kamus kelompok.


REFERENSI
Kenneth C. Laudon and Jane P. Laudon, 2007, Management Information System, penerjemah: Chriswan Sungkono dan Machmudin Eka P., Edisi 10, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar